Posted by : Unknown Monday 25 August 2014



A. JENIS – JENIS PARAGRAF BERDASARKAN POLA PENULISAN


1. PARAGRAF NARASI

Narasi adalah karangan atau cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel, cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan termasuk jenis tulisan narasi atau salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.

2. PARAGRAF DESKRIPSI

Deskripsi adalah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam angka-angka maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, apabila data, deskripsi, dan analisis kesimpulannya disajikan dalam uraian kata-kata maka dinamakan penelitian kualitatif.
Tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan sebuag objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh pendapat pendapat pengarang di dalam deskripsi tsb (andy the gunnerz)

3. PARAGRAF ARGUMENTASI

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
Kesimpulan dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

4. PARAGRAF PERSUASI

Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak. Bila berkomunikasi dengan sesama, setiap individu berharap pesan yang disampaikan tersebut dapat dimengerti dan dipercayai. Persuasif merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan dipercayai oleh orang lain. Komunikasi persuasif membiarkan orang lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka inginkan setelah persuaderberusaha meyakinkan mereka. Komunikasi persuasif menekankan keterbukaan, kepercayaan, dan praktik-praktikmanajemen yang demokratis.
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca atau pendengar (jika dibacakan) agar melakukan sesuatu.(Sumber : wikipedia) Lebih tepatnya lagi paragraf persuasi adalah paragraf yang dibuat oleh penulis untuk membuat si penerima informasi menjadi tertarik dengan isi dan ide atau gagasan dalam informasi tersebut lalu mau mengikuti atau dipengaruhi oleh informasi tersebut.

B. PARAGRAF EKSPOSISI


Definisi Paragraf Eksposisi

Pengertian paragraf eksposisi adalah paragraf atau karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi yang mempunyai tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya, untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Contoh yang termasuk dalam paragraf eksposisi adalah segala jenis laporan.

Jenis – jenis Paragraf Eksposisi

Ada beberapa jenis paragraf eksposisi:
Eksposisi berita
Berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar.
Eksposisi ilustrasi
Pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”
Eksposisi proses
Sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Eksposisi perbandingan
Dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Eksposisi pertentangan
Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”
Eksposisi definisi
Batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.
Eksposisi analisis
Proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.
Eksposisi klasifikasi
Membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori.

Contoh-contoh paragraf eksposisi:

Eksposisi berita
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Eksposisi ilustrasi
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.
Eksposisi Proses
Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.
Eksposisi perbandingan
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
Eksposisi pertentangan
Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.
Eksposisi definisi
Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.
Eksposisi analisis
Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.
Eksposisi klasifikasi
Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.

Ciri-ciri karangan Eksposisi

Karangan eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi memiliki ciri-ciri dan di sini kita akan memaparkan beberapa ciri-ciri karangan eksposisi dari beberapa ahli. 

Menurut Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
1. Penjelasannya bersifat informatif
2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
4. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran

Menurut Gorys Keraf (1984:4) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
1. Tujuan maupun gaya panulisannya bersifat informatif.
2. Keputusan bersifat objektif
3. Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis

Didalam buku keterampilan dasar menulis modul 5 berbeda halnya dengan pendapat Aceng Hasani bahwa karangan eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu (misalnya suatu mesin) bekerja dan tentang bagaimana suatu oprasi diperkenalkan.
Suatu analsis atau suatu penafsiran yang objektif terdapat seperangkat fakta

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum paragraph eksposisi :

  1. Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan. Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
  2. Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku.
  3. Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.
  4. Menjelaskan fakta, proses sesuatu, pendapat, keyakinan, dan sebagainya.
  5. Memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, data, peta, grafik, dan sebagainya untuk memperjelas informasi.
  6. Memerlukan analisis (penalaran).
  7. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, penelitian, sikap, dan keyakinan.
  8. Menggunakan Bahasa yang informative dengan kata-kata denotative.
  9. Eksposisi panjang mengandung tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, tubuh (isi) eksposisi, dan penutup (penutup eksposisi berupa penegasan).


Teknik Kepenulisan / Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi


1. Menetapkan tema tulisan
Agar kita tidak terlalu sulit dalam menulis dan tulisan tidak menjadi dangkal tema yang akan diuraikan jangan terlalu luas atau umum. Misalnya eksposisi dengan tema “lalu lintas” terlalu luas, kita dapat mempersempit tema tersebut menjadi lebih kecil seperti:

  1. Kemacetan lalu lintas di jalan raya.
  2. Pelanggaran lalu lintas di jalan raya.
  3. Peranan polisi dalam lalu lintas di jalan raya.
  4. Disiplin masyarakat berlalu lintas di jalan raya, dsb.


2. Menentukan tujuan tulisan
Tujuan tulisan ditetapkan agar pokok persoalan yang kita tulis mudah dipahami pembaca. Misalnya kita akan menulis eksposisi dengan tema “kemacetan lalu lintas di jalan raya”, tujuan menulis dapat ditentukan, seperti:
  1. Menjelaskan bahwa setiap hari lalu lintas di jalan raya mengalami kemacetan
  2. Menerangkan bahwa kemacetan lalu lintas di jalan raya dapat mengganggu kegiatan kita.
  3. Menerangkan bahwa ada beberapa penyebab munculnya kemacetan lalu lintas di jalan raya
  4. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kemacetan lalulintas di jalan raya, dsb.


3. Mengumpulkan bahan tulisan
Bahan tulisan eksposisi dapat diperoleh melalui berbagai sumber, misalnya sumber tertulis (koran, buku, majalah, dsb), wawancara dengan nara sumber, pengamatan langsung terhadap suatu objek, angket yang kita sebarkan kepada masyarakat, dsb.

4. Membuat kerangka tulisan
Kerangka tulisan kita buat berdasarkan bahan-bahan yang telah diperoleh. Tulisan eksposisi dengan tema “kemacetan lalu lintas di jalan raya” misalnya, dapat kita susun kerangka tulisan seperti berikut ini:

A. Kemacetan lalu lintas 
1. Tidak aneh.
2. Menjengkelkan kita.

B. Waktu kemacetan lalu lintas 
1. Pagi hari.
2. Siang hari.
3. Sore hari.

C. Penyebab kemacetan lalu lintas 
1. Persilangan dengan kereta api.
2. Semakin banyak kendaraan.
3. Parkir kendaraan dan pedagang kaki lima.
4. Lampu lalu lintas mati.
5. Sikap kurang terpuji para pengemudi.
6. Tidak ada polisi lalu lintas.

D. Akibat kemacetan lalu lintas 
1. Waktu terbuang percuma.
2. Boros bahan bakar.
3. Polusi udara dan suara.
4. Stres menyerang kesehatan rohani.
5. Mengembangkan tulisan

5. Kerangka karangan yang telah kita susun kemudian kita kembangkan.
Kembangkan kerangka karangan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta perhatikan pula kohesi dan koherensi kalimat. Jangan lupa berikan judul yang menarik dan sesuai dengan tema tulisan serta tuliskan judul dengan baik dan benar.

Pengembangan Tulisan

a. Eksposisi Proses
adalah paragraf eksposisi yang menjelaskan serangkaian tindakan, pengolahan dalam menghasilkan sesuatu, uraian cara terjadinya sesuatu, cara melakukan sesuatu secara kronologis.
Contoh:
Setelah dituang dari tabung bambu, cairan manis tersebut kemudian disaring, ditampung dalam tempayan kemudian direbus sampai mendidih. Dalam waktu lebih kurang 2 jam cairan tersebut akan mengental dan berwarna coklat. Selanjutnya diturunkan dan diaduk dengan posisi miring, agar menjadi dingin. Lebih kurang 20 menit, cairan gula merah tersebut siap dicetak, sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
b. Eksposisi Perbandingan
adalah paragraf eksposisi yang menjelaskan perbandingan dua hal atau lebih dengan menunjukkan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan dari objek yang dibandingkan.
Contoh:
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal karya sastra yang disebut pantun dan syair. Kedua karya sastra itu berbentuk puisi dan tergolong karya sastra lama. Keduanya memiliki jumlah baris yang sama dalam tiap bait, yaitu empat baris. Baik pantun maupun syair sekarang jarang dijumpai pada karya sastra masa kini. Kalau pun ada biasanya hanya dalam nyayian saja.
c. Eksposisi sebab-akibat
Adalah paragraf eksposisi yang menguraikan sesuatu dengan cara dijelaskan dalam bentuk hubungan sebab akibat atau akibat sebab.
Contoh :
Sudah dua minggu ini Jakarta diguyur hujan secara terus-menerus. Sungai Ciliwung mulai tidak mampu menampung debit air yang berlebihan. Hal ini juga diperparang dengan banyaknya sampah yang menghambat laju air sungai. Daerah resapan di kawasan Bogor, Puncak, dan Karawang sudah rusak oleh banyaknya bangunan yang tidak mempedulikan AMDAL. Hal itu berakibat Jakarta banjir hari ini.
d. Eksposisi Ilustrasi
adalah paragraf eksposisi yang menggunakan penjelasan tambahan untuk memperjelas paparan lain.
Contoh:
Menurut undang-undang ketenagakerjaan semua perusahaan diwajibkan menjamin keselamatan dan kesehatan setiap setiap tenaga kerjanya. Jam kerja para karyawan ditentukan. Biasanya 8 jam sehari. Tiga jam setelah bekerja, mereka diberikan kesempatan untuk istirahat selama lebih kurang 15 menit. Waktu istirahat digunakan untuk minumdan menikmati makanan kecil. Selelah itu mereka bekerja kembali. Selain itu, para pekerja diwajibkan mengenakan masker, khususnya di tempat kerja yang berasap, berdebu, dan berbau.
e. Eksposisi Umum Khusus atau Khusus Umum
adalah paragraf eksposisi yang dimulai dengan menjelaskan sesuatu dari hal-hal yang bersifat umum kemudian menjelaskannya dengan kalimat-kalimat pendukung yang lebih khusus. (dan sebaliknya untuk khusus umum)
Contoh:
Industri berskala rumah tangga mengalami perkembangan pesat. Industri kompor minyak di Jawa Timur bahkan telah berancang-ancang ekspor. Industri emping belinjo di Jawa Tengah pun tidak mau ketinggalan, perkembangannya cukup membanggakan. Demikian juga industri kerajinan senjata tajam (bedog) di Jawa Timur. Pemasaran senjata jenis golok ini telah sampai ke pulau Sumatra.

Contoh Karya Eksposisi

MENYIMAK KEMACETAN LALU LINTAS
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya ini merupakan kenyataan yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalau lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari kemacetan lalu lintas semakin menjadi-jadi karena jumlah kendaran yang melewati jalan raya semakin banyak. Sedangkan pada sore hari kemacetan lalu lintas mulai agak menurun.
Banyak hal yang menjadi penyebab kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji para pengemudi, seperti memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului dengan kendaraan lain. Terakhir, polisi lalu lintas tidak tampak di tempat tugasnya, sehingga tidak ada yang mengetur lalu lintas di jalan raya.
Dengan demikian akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma di perjalanan. Selain itu, pemakaian bahan bakar juga semakin boros. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stress yang meyerang kesehatan rohani kita.

{ 1 comments... read them below or add one }

- Designed by Kelompok Tiga -